Mesothelioma is a form of cancer which occurs in thin membranes (called the mesothelium) lining the chest, lungs, abdomen and sometimes the heart. Although quite rare, mesothelioma symptoms strike more than 200 people each year in the United States. The majority of mesothelioma cases are directly linked to asbestos exposure.
Because of the long latency period of mesothelioma, the average age of patients is between 50 and 70 years. Mesothelioma affects men most due to the high exposure of asbestos in industrial typed jobs. Mesothelioma symptoms include respiratory problems, shortness of breath, continual cough and pneumonia. Other mesothelioma symptoms include weight loss, abdominal problems and swelling. In some mesothelioma patients, the mesothelioma symptoms are quite muted, making it hard for mesothelioma doctors to diagnose.
Mesothelioma doctors specialize in the study, research, and treatments of Mesothelioma cancers.
Mesothelioma (or the cancer of the mesothelium) is a disease in which cells become abnormal and replicate without control. During Mesothelioma, these cells will invade and damage tissues and organs. Mesothelioma cancer cells can spread throughout the body causing death.
Mesothelioma treatments and Mesothelioma clinical trials and tests
There are many mesothelioma treatment options available. Treatments include surgery, radiation therapy and chemotherapy and the mesothelioma treatment depends on the patient’s age, general health and stage of the cancer. There has been much mesothelioma research conducted throughout the past two years to find new treatment methods. Click here to read more about mesothelioma treatment techniques.
Through mesothelioma research, The National Cancer Institute has sponsored mesothelioma tests and clinical trials that are designed to find new treatment methods. Because of the increase in number of mesothelioma cases in the United States, both governments have increased funding for mesothelioma research. Mesothelioma research and clinical trials have been successful in developing new techniques to fight this cancer and the outlook for more advanced mesothelioma treatments is promising.
Surgery is the most common treatment method for malignant mesothelioma. Tissues and linings affected by mesothelioma are removed by the doctor and may include the lung or even diaphragm.
A second mesothelioma treatment method is radiation therapy through the use of high energy x-rays that kill the cancer cells. Radiation therapy can be outside or inside the body.
A third mesothelioma treatment method is chemotherapy. Through pills or drugs through needles, chemotherapy drugs are used to kill cancer cells.
A new mesothelioma treatment method is called intraoperative photodynamic therapy. In this treatment, light and drugs are used to kill cancer cells during surgery for early stages of mesothelioma in the chest. Although there are numerous treatments and drugs for mesothelioma, doctors are losing the battle against this deadly disease. Most mesothelioma treatments involve old techniques combined with different drug cocktails. However, in most cases, these mesothelioma treatments have many side effects including organ damage, nausea, increase in heart failure etc. The rush to find a more effective mesothelioma treatment or even cure is ongoing at numerous clinical labs across the nation. Let's hope that the mesothelioma treatments will one day erradicate mesothelioma cancer and asbestosis.
With an abundance of information on the Internet, Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com]) has consolidated the most important issues surrounding Mesothelioma, Mesothelioma doctors and symptoms, Mesothelioma treatment, Mesothelioma research and tests.
At [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com], the website contains useful resources on Mesothelioma lawyers and attorneys, as well as causes by asbestos exposure, asbestos removal, asbestos attorneys and lawsuits, and asbestos cancer. Patients stricken by Mesothelioma and their families require support and current information. Mesothelioma Online Resources hopes to educate and give hope to survivors and victims.
Mesothelioma is such a harsh disease. Not only does it take years for symptoms to appear, but there are limited treatements and drugs that will prolong the lives of workers stricken with mesothelioma. In many cases, the death rate of mesothelioma is unfortunately very high. However, with increased funding in mesothelioma research through the government and private grants, the outlook for a mesothelioma cure is quite possible. In the meantime, mesothelioma support groups and local discussions provide the ongoing support for mesothelioma patients.
Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com])is your source for mesothelioma and asbestos information, treatments, clinical trials, attorneys, support groups and lawyers.
About the website: Michael Kenneth is a successful Internet Publisher and has researched and written on many topics for [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com] - your complete source for mesothelioma information, mesothelioma attorneys and lawyers, mesothelioma treatments and research, asbestos exposure and removal, asbestos attorneys and legislation as well as asbestos cancer.
Ada cerita yang melegenda dalam masyarakat Jawa perihal burung perkutut. Burung ini menurut ceritanya, merupakan jelmaan seorang pangeran yang pada zaman Kerajaan Majapahit dikenal dengan legenda Joko Mangu. Bermula dari hal itu maka kemudian berkembang dalam tradisi masyarakat Jawa bahwa Burung Perkutut menjadi sakral keberadaannya. Bagi Priyayi Jawa, burung menjadi salah satu dari sapta brata yang harus dimiliki. Oleh karenanya masyarakat Jawa khususnya para laki-laki banyak yang memelihara burung atau kukilo khususnya burung perkutut.
Banyak pertimbangan mengapa masyarakat Jawa khususnya kaum lelakinya memelihara burung perkutut. Diantara berbagai pertimbangan tersebut yakni sekedar prestise hingga nguri-nguri ajaran adiluhung nenek moyang. Leluhur orang Jawa dulu sering memberi wejangan bahwa manuk (burung) terdiri dari unsur kata ma (manjing) dan nya (nyawa) yang artinya urip atau hidup. Wejangan itu kemudian diterjemahkan dengan “aja mung ngoceh, nanging manggungo utawa yen ngomong kudu sing mentes” artinya kalau berbicara harus yang berisi
Selama ini terdapat dua macam kategori orang yang gemar akan burung perkutut, yakni karena anggung (suara) dan karena cirimati (ciri baku) atau katuranggan. Orang yang menyukai burung perkutut karena anggung atau suaranya kebanyakan akan diikutsertakan dalam lomba atau sekedar hanya untuk klangenan. Sementara yang suka burung perkutut karena cirimati atau katuranggan biasanya memiliki kepercayaan bahwa dengan memelihara burung perkutut akan bisa mendatangkan rezeki atau keberuntungan.
Konon kepercayaan masyarakat Jawa akan katuranggan, angsar atau tangguh burung perkutut dipengaruhi oleh legenda Joko Mangu. Diceritakan dalam legenda tersebut bahwa saat zaman Kerajaan Majapahit dulu ada burung perkutut yang merupakan jelmaan Pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu. Burung tersebut lepas dari Pajajaran dan terbang ke arah timur hingga ke Majapahit. Selanjutnya Burung Perkutut dengan nama Joko Mangu itu lepas lagi dari Majapahit dan terbang ke arah pesisir. Artinya pulung atau keberuntungan Majapahit lepas dan akhirnya menuju ke arah pesisir hingga munculah Kerajaan Demak. Dari pesisir akhirnya Joko Mangu terbang lagi dan menuju ke selatan dan ditemukan oleh Ki Ageng Paker dari Ngayogyakarta.
Dalam memelihara burung perkutut yang perlu dipersiapkan adalah diri pribadi orang itu sendiri. Artinya, kepercayaan akan katuranggan, pulung atau angsar dan tangguh harus tetap ditempatkan pada posisi yang semestinya. Kepercayaan akan Tuhan menjadi mutlak, melebihi kepercayaan pada siapa dan apapun. Mengenai pulung atau wahyu, akan datang dengan sendirinya, jika seseorang itu telah benar-benar tertata. Dalam dunia pewayangan selalu pulung sing nggoleki uwong, dudu uwong sing nggoleki pulung atau isi sing nggolek wadhah, dudu wadhah sing nggoleki isi.
Sejarah & Perkutut Katuranggan
Jika disimak, dunia hobi perkutut seperti tidak ada surutnya. Bahkan, justru sebaliknya, dari tahun ke tahun penggemar burung kelanggenan ini semakin bertambah. Pada zaman kerajaan dahulu, burung perkutut hanya dipelihara oleh kalangan ningrat. Kebiasaan menikmati bunyi anggungan perkutut sudah berlangsung sejak zaman Majapahit. Ketika Joko Mangu perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir) lepas dari sangkar, burung itu diketemukan kembali oleh sang raja dalam perjalanannya di wilayah Yogyakarta. Tepatnya, ditemukan di daerah kretek, dekat Imogiri, Kabupaten Bantul. Berangkat dari sinilah maka, raja-raja Mataram yang merasa dirinya keturunan Prabu Brawijaya penguasa Majapahit melestarikan dan mentradisikan kekukututan (memelihara perkutut) dalam kehidupan Keraton Ngayogjakarta. Kekukututan dianggap memiliki nilai-nilai budaya adiluhung.
Tradisi kekututan di Keraton Ngayogjakarta Hadiningrat muncul pada zaman Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921) mengembangkan perkutut dekat Imogiri untuk Sanden. Sanden adalah acara mendengarkan suara perkutut secara bersama-sama dengan menikmati hidangan sekedarnya. Pada masa inilah lahir Gending Monggang yang khusus disajikan dalam upacara sakral Grebeg. Lagu karya Sri Sultan Hamengku Buwono VII ini tercipta dengan diilhami suara anggungan perkutut bernama Monggang. Kebiasaan menikmati bunyi suaranya anggungan perkutut yang indah ini sebenarnya dimulai sejak zaman Majapahit dan memang burung yang satu ini pada waktu itu biasanya hanya dipelihara oleh kalangan ningrat kerajaan.
Pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939), keraton sering menyelenggarakan kekututan yang disebut Lurugan Beksi Berkutut, sekarang ini mungkin identik dengan konkurs perkutut. Kegiatan itu banyak diikuti para bangsawan, petinggi pemerintahan para pedagang kaya, dokter, dan orang-orang terhormat lainnya.
Gemar kekututan juga berlangsung pada masa pemerintahan Sri Mangkunegoro VII di Surakarta. Acara kekututan diselenggarakan di halaman keraton Mangkunegaran. Peserta kekututan tak hanya menikmati suara perkutut , tetapi juga larut dalam diskusi serta tukar menukar informasi dan pengalaman. Kekututan pada masa itu tak hanya bersifat pameran dan seminar, tetapi juga dapat dipakai sebagai latihan spiritual. Perkutut dipelihara tak hanya untuk dinikmati suara anggungnya, tetapi dari kepercayaan ada kekuatan magis yang bisa mempengaruhi jalan hidup seseorang.
Perkutut juga diyakini sebagai bilangan ke-lima dari kelengkapan seorang Priya sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar kebudayaan keraton. Bilangan lima yang dimaksud adalah wisma (rumah), garwa (isteri), curiga (keris), turangga (kuda), dan kukila (perkutut). Kelimanya mutlak harus dimiliki seorang lelaki, kalau ingin disebut lelaki sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar belakang kebudayaan keraton. Perkutut merupakan alat pencipta kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dan keindahan fisiknya dapat memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah manusia dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung. Selain dari itu perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya. Banyak perkutut yang berdasarkan katuranggan atau ciri mathi dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan) maupun buruk (membawa sial) bagi si pemelihara. Mungkin pada jaman sekarang, hal ini mungkin sudah tidak sesuai degan alam pikiran masyarakat modern.
Banyak pertimbangan mengapa masyarakat Jawa khususnya kaum lelakinya memelihara burung perkutut. Diantara berbagai pertimbangan tersebut yakni sekedar prestise hingga nguri-nguri ajaran adiluhung nenek moyang. Leluhur orang Jawa dulu sering memberi wejangan bahwa manuk (burung) terdiri dari unsur kata ma (manjing) dan nya (nyawa) yang artinya urip atau hidup. Wejangan itu kemudian diterjemahkan dengan “aja mung ngoceh, nanging manggungo utawa yen ngomong kudu sing mentes” artinya kalau berbicara harus yang berisi
Konon kepercayaan masyarakat Jawa akan katuranggan, angsar atau tangguh burung perkutut dipengaruhi oleh legenda Joko Mangu. Diceritakan dalam legenda tersebut bahwa saat zaman Kerajaan Majapahit dulu ada burung perkutut yang merupakan jelmaan Pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu. Burung tersebut lepas dari Pajajaran dan terbang ke arah timur hingga ke Majapahit. Selanjutnya Burung Perkutut dengan nama Joko Mangu itu lepas lagi dari Majapahit dan terbang ke arah pesisir. Artinya pulung atau keberuntungan Majapahit lepas dan akhirnya menuju ke arah pesisir hingga munculah Kerajaan Demak. Dari pesisir akhirnya Joko Mangu terbang lagi dan menuju ke selatan dan ditemukan oleh Ki Ageng Paker dari Ngayogyakarta.
Dalam memelihara burung perkutut yang perlu dipersiapkan adalah diri pribadi orang itu sendiri. Artinya, kepercayaan akan katuranggan, pulung atau angsar dan tangguh harus tetap ditempatkan pada posisi yang semestinya. Kepercayaan akan Tuhan menjadi mutlak, melebihi kepercayaan pada siapa dan apapun. Mengenai pulung atau wahyu, akan datang dengan sendirinya, jika seseorang itu telah benar-benar tertata. Dalam dunia pewayangan selalu pulung sing nggoleki uwong, dudu uwong sing nggoleki pulung atau isi sing nggolek wadhah, dudu wadhah sing nggoleki isi.
Sejarah & Perkutut Katuranggan
Jika disimak, dunia hobi perkutut seperti tidak ada surutnya. Bahkan, justru sebaliknya, dari tahun ke tahun penggemar burung kelanggenan ini semakin bertambah. Pada zaman kerajaan dahulu, burung perkutut hanya dipelihara oleh kalangan ningrat. Kebiasaan menikmati bunyi anggungan perkutut sudah berlangsung sejak zaman Majapahit. Ketika Joko Mangu perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir) lepas dari sangkar, burung itu diketemukan kembali oleh sang raja dalam perjalanannya di wilayah Yogyakarta. Tepatnya, ditemukan di daerah kretek, dekat Imogiri, Kabupaten Bantul. Berangkat dari sinilah maka, raja-raja Mataram yang merasa dirinya keturunan Prabu Brawijaya penguasa Majapahit melestarikan dan mentradisikan kekukututan (memelihara perkutut) dalam kehidupan Keraton Ngayogjakarta. Kekukututan dianggap memiliki nilai-nilai budaya adiluhung.
Tradisi kekututan di Keraton Ngayogjakarta Hadiningrat muncul pada zaman Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921) mengembangkan perkutut dekat Imogiri untuk Sanden. Sanden adalah acara mendengarkan suara perkutut secara bersama-sama dengan menikmati hidangan sekedarnya. Pada masa inilah lahir Gending Monggang yang khusus disajikan dalam upacara sakral Grebeg. Lagu karya Sri Sultan Hamengku Buwono VII ini tercipta dengan diilhami suara anggungan perkutut bernama Monggang. Kebiasaan menikmati bunyi suaranya anggungan perkutut yang indah ini sebenarnya dimulai sejak zaman Majapahit dan memang burung yang satu ini pada waktu itu biasanya hanya dipelihara oleh kalangan ningrat kerajaan.
Pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939), keraton sering menyelenggarakan kekututan yang disebut Lurugan Beksi Berkutut, sekarang ini mungkin identik dengan konkurs perkutut. Kegiatan itu banyak diikuti para bangsawan, petinggi pemerintahan para pedagang kaya, dokter, dan orang-orang terhormat lainnya.
Gemar kekututan juga berlangsung pada masa pemerintahan Sri Mangkunegoro VII di Surakarta. Acara kekututan diselenggarakan di halaman keraton Mangkunegaran. Peserta kekututan tak hanya menikmati suara perkutut , tetapi juga larut dalam diskusi serta tukar menukar informasi dan pengalaman. Kekututan pada masa itu tak hanya bersifat pameran dan seminar, tetapi juga dapat dipakai sebagai latihan spiritual. Perkutut dipelihara tak hanya untuk dinikmati suara anggungnya, tetapi dari kepercayaan ada kekuatan magis yang bisa mempengaruhi jalan hidup seseorang.
Perkutut juga diyakini sebagai bilangan ke-lima dari kelengkapan seorang Priya sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar kebudayaan keraton. Bilangan lima yang dimaksud adalah wisma (rumah), garwa (isteri), curiga (keris), turangga (kuda), dan kukila (perkutut). Kelimanya mutlak harus dimiliki seorang lelaki, kalau ingin disebut lelaki sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar belakang kebudayaan keraton. Perkutut merupakan alat pencipta kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dan keindahan fisiknya dapat memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah manusia dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung. Selain dari itu perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya. Banyak perkutut yang berdasarkan katuranggan atau ciri mathi dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan) maupun buruk (membawa sial) bagi si pemelihara. Mungkin pada jaman sekarang, hal ini mungkin sudah tidak sesuai degan alam pikiran masyarakat modern.
Berbicara mengenai Perkutut Katuranggan biasanya dikaitkan dengan Perkutut Lokal yang diyakini mempunyai kekuatan gaib atau supranatural/yoni menurut kepercayaan orang-orang tua kita sejak beratus-ratus tahun terutama pada masyarakat tradisi Jawa dan bukan Perkutut Silang atau sering dikenal Perkutut Bangkok yang banyak kita lihat dan pelihara saat ini yang diyakini sudah tidak lagi memiliki kekuatan. Sehingga Perkutut Katuranggan sering disebut burung alam gaib yang bisa memberikan rezeki, kebahagiaan dan ketenteraman rumah tangga, pangkat dan jabatan, dll.
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada awal tulisan ini, perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya berdasarkan " Katuranggan " yang dipercaya memiliki titisan darah gaib, juga berdasarkan " Ciri mathi " adalah ramalan dalam hubungan bentuk atau sifat tertentu seekor perkutut, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan/rezeki, ketenteraman rumah tangga, pangkat, dlsb.) atau buruk (membawa sial atau mala petaka) bagi pemilik atau si pemelihara tersebut.
Untuk mengetahui baik tidaknya seekor perkutut, dapat ditilik berdasarkan katuranggan dan ciri mathi berupa ciri fisik seperti bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki dan juga sifat, perilaku serta pada saat berbunyi/manggung yang dapat dijelaskan sebagai berikut/seperti dibawah ini.
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada awal tulisan ini, perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya berdasarkan " Katuranggan " yang dipercaya memiliki titisan darah gaib, juga berdasarkan " Ciri mathi " adalah ramalan dalam hubungan bentuk atau sifat tertentu seekor perkutut, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan/rezeki, ketenteraman rumah tangga, pangkat, dlsb.) atau buruk (membawa sial atau mala petaka) bagi pemilik atau si pemelihara tersebut.
Untuk mengetahui baik tidaknya seekor perkutut, dapat ditilik berdasarkan katuranggan dan ciri mathi berupa ciri fisik seperti bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki dan juga sifat, perilaku serta pada saat berbunyi/manggung yang dapat dijelaskan sebagai berikut/seperti dibawah ini.
Sangat Dianjurkan Untuk Dipelihara
Perkutut Songgo Ratu
Perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.
Perkutut Lurah
Dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.
Perkutut Putih
Perkutut Songgo Ratu
Perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.
Perkutut Lurah
Dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.
Perkutut Putih
perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab selain sangat langka, perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya dimiliki oleh para Raja atau pemimpin. Perkutut ini juga diyakini dari hasil perkawinan In breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang, perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua, berambut serta berjenggot putih.
Perkutut Hitam atau Kol Buntet
Seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan.
Srimangempel
Perkutut ini jari jemari ke dua belah kakinya berwarna putih / ibu jari kakinya putih / ada dua kuku jari yang putih, baik sekali dipelihara / dimilik para petani, keluarganya selalu sehat dan cita-citanya banyak terkabulkan. Pemeliharanya akan selalu tercapai yg diinginkannya.
Wisnuwicitra
Perkutut ini mempunyai paruh dan kaki kehitaman, pemeliharanya selalu terpelihara keselamatannya bahkan blackmagic tidak akan mempan.
Wisnumangenu
Perkutut yg seluruh kulit tubuhnya kehitaman, pemeliharanya akan mempunyai banyak rejeki.
Susumowicitra
Perkutut yang mempunyai paruh dan kaki berwarna putih, pemeliharannya konon adalah orang kaya, semua yg diinginkan terkabul.
Pandhawamijil
Perkutut yg mempunyai ekor bulunya berjumlah 15 lembar, pemeliharannya akan mempunyai kewibawaan tinggi ,disegani & dihormati.
Purnama Sidhi
Perkutut yg dari matanya terlihat bercahaya maerah seperti mirah delima/warna bulunya kemerah-merahan, pemeliharanya sangat berwibawa, disegani dan disayang.
Mercujiwa
Perkutut bermata merah dan kuning, Burung perkutut yang mempunyai mata berwarna kuning dengan garis bersinar kuning, pemeliharanya dicintai org banyak dan banyak pula rejekinya Bila bermata kuning, dan berbulu kuning pula pantatnya, maka seluruh kebaikan menjadi satu, konon adalah burung peliharaan raja.
Mustikaningmanuk
perkutut yg mempunyai kulit berwarna putih seluruhnya. Konon burung tsb juga pemeliharaan raja, baik sekali dipelihara karena mendatangkan keuntungan, rejeki, selamat dan dapat mempengaruhi orang banyak.
Mineb Gedong/Gedong Mineb
perkutut yang manggungnya menyertai terbenamnya matahari, si pemilik akan berkecukupan dan menguntungkan dalam berdagang. Perkutut yang selalu berbunyi diwaktu sore hari, pemeliharanya selalu dipermudah rejekinya.
Gedhongmenga
Perkutut yang memperdengarkan bunyi diwaktu matahari terbit. pemeliharanya mendapatkan keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan, serta dapat menyimpan emas berlian.
Wisnumurti
Perkutut yg mempunyai mata, paruh, dan kaki hitam, burung perkutut yg berciri khas tersebut adalah untuk tumbal menjadi pemelihara raja.
Udanmas
Bulunya berwarna coklat muda / krem / Perkutut yg bulunya kekuningan dan mempunyai kalung / bulu yang melingkar berwarna ke kuning-kuningan, mendatangkan keselamatan dan kegembiraan serta rezeki. pemeliharanya mudah rejekinya.
Widahsanagastagasti
Pemeliharanya sering mendapat keberuntungan,apa yg diinginkan terkabul dan dicintai banyak orang.
Perkutut yang mempunyai paruh dan kaki berwarna putih, pemeliharannya konon adalah orang kaya, semua yg diinginkan terkabul.
Pandhawamijil
Perkutut yg mempunyai ekor bulunya berjumlah 15 lembar, pemeliharannya akan mempunyai kewibawaan tinggi ,disegani & dihormati.
Purnama Sidhi
Perkutut yg dari matanya terlihat bercahaya maerah seperti mirah delima/warna bulunya kemerah-merahan, pemeliharanya sangat berwibawa, disegani dan disayang.
Mercujiwa
Perkutut bermata merah dan kuning, Burung perkutut yang mempunyai mata berwarna kuning dengan garis bersinar kuning, pemeliharanya dicintai org banyak dan banyak pula rejekinya Bila bermata kuning, dan berbulu kuning pula pantatnya, maka seluruh kebaikan menjadi satu, konon adalah burung peliharaan raja.
Mustikaningmanuk
perkutut yg mempunyai kulit berwarna putih seluruhnya. Konon burung tsb juga pemeliharaan raja, baik sekali dipelihara karena mendatangkan keuntungan, rejeki, selamat dan dapat mempengaruhi orang banyak.
Mineb Gedong/Gedong Mineb
perkutut yang manggungnya menyertai terbenamnya matahari, si pemilik akan berkecukupan dan menguntungkan dalam berdagang. Perkutut yang selalu berbunyi diwaktu sore hari, pemeliharanya selalu dipermudah rejekinya.
Gedhongmenga
Perkutut yang memperdengarkan bunyi diwaktu matahari terbit. pemeliharanya mendapatkan keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan, serta dapat menyimpan emas berlian.
Wisnumurti
Perkutut yg mempunyai mata, paruh, dan kaki hitam, burung perkutut yg berciri khas tersebut adalah untuk tumbal menjadi pemelihara raja.
Udanmas
Bulunya berwarna coklat muda / krem / Perkutut yg bulunya kekuningan dan mempunyai kalung / bulu yang melingkar berwarna ke kuning-kuningan, mendatangkan keselamatan dan kegembiraan serta rezeki. pemeliharanya mudah rejekinya.
Widahsanagastagasti
Pemeliharanya sering mendapat keberuntungan,apa yg diinginkan terkabul dan dicintai banyak orang.
Muncis
Pemeliharanya dianugerahi ketentraman,mudah rejekinya,selamat.
Gendawa Sabda
Suara manggungnya keras dan merdu, dapat digunakan untuk memikat perkutut yang lain. Pemiliknya banyak rezeki, keluarganya tenang dan tentram.
Waktu manggungnya lama, halus dan merdu, pemiliknya mudah mencapai cita-cita dan banyak rezeki.
Rupo Cahyo
Warna bulunya mengkilat bercahaya, membawa kedamaian dan kegembiraan.
Pemeliharanya dianugerahi ketentraman,mudah rejekinya,selamat.
Gendawa Sabda
Suara manggungnya keras dan merdu, dapat digunakan untuk memikat perkutut yang lain. Pemiliknya banyak rezeki, keluarganya tenang dan tentram.
Waktu manggungnya lama, halus dan merdu, pemiliknya mudah mencapai cita-cita dan banyak rezeki.
Rupo Cahyo
Warna bulunya mengkilat bercahaya, membawa kedamaian dan kegembiraan.
Candra Sabda
Warna bulu dibagian pundak berwarna putih, baik untuk pemikat dan membawa suasana gembira.
Misti Kanya
di bagian badan atau seluruh badan berwarna putih, baik untuk para Raja / Pemimpin karena membawa keselamatan.
Sangga Bhuana
di punggungnya ada sehelai bulu berwarna putih, akan mendatangkan rezeki (Asal jangan ada bulu ekor yang tidak sejalan dengan yang lain, misalnya tidak lurus/abnormal).
Kusuma Wicitra
Warna paruh dan sisik kaki keputih-putihan, mendatangkan rezeki dan cita-citanya mudah tercapai.
Mercuci
matanya berwarna kuning dan sipit / wayang bambangan, pemiliknya diakrabi orang dan banyak rezeki.
Satria Kinayungan
ditengah kepalanya berbulu warna putih, berpengaruh menaikkan derajat atau pangkat juga kewibawaan.
Disamping itu masih ada beberapa jenis perkutut Katuranggan antara lain
Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Rondo Semoyo, dll. yang kesemuanya mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan ketenteraman keluarga (Tepung Tumpeng), untuk kewibawaan (Pendawa Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar), kelancaran berdagang (Rondo Semoyo). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor perkutut berwarna Tepung Tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut bagus dan langka serta mahal harganya.
Perkutut yang susunan bunyinya (widana sreku/widah sana gasta gasti) sangat baik dipelihara karena mendatangkan rejeki atau bisa menaikkan derajat. Perkutut berbulu putih bersih dan perkutut hitam (bulu benar-benar hitam) juga sangat baik dipelihara. Kedua burung jenis itu dianggap rajanya perkutut sehingga kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan.
Yang buruk dan tidak baik untuk dimiliki/dipelihara:
Durga Nguwuh
manggung pada tengah malam, bila dipelihara akan banyak mendatangkan halangan misalnya ; sering sakit, rumah tangganya kacau atau sering kekurangan.
Durga Ngerik
manggungnya terus terusan (siang malam), akan menjauhkan rezeki dan keluarga sering cekcok.
Wisnu Tinundang
bulunya kehitam-hitaman tidak merata, bagi pemiliknya akan sulit mencapai cita-citanya.
Brahma Suku
bulunya berwarna kemerah-merahan, sering mengundang penyakit.
Brahma Kukup
bulunya berwarna keputih-putihan dari kepala sampai ekornya, bisa mendatangkan sial bagi pemiliknya.
Brahma Labuh Geni
bulunya berwarna kemerah-merahan tidak merata, akan mendatangkan halangan dan jauh dari rezeki.
Buntel Mayit
masing-masing sayapnya ada bulunya putih, akan mendatangkan mala petaka.
Lembu Rawan
bulunya " brumbung " tidak tumbuh dengan baik, bisa mendatangkan penyakit / pemiliknya selalu dalam kesulitan dan jauh dari rezeki.
Kelabang Kapipit
pada sayap bagian dalam bila direntangkan terdapat bulu berwarna putih, bisa mendatangkan sengketa rumah tangga.
Durga Nguwuh
manggung pada tengah malam, bila dipelihara akan banyak mendatangkan halangan misalnya ; sering sakit, rumah tangganya kacau atau sering kekurangan.
Durga Ngerik
manggungnya terus terusan (siang malam), akan menjauhkan rezeki dan keluarga sering cekcok.
Wisnu Tinundang
bulunya kehitam-hitaman tidak merata, bagi pemiliknya akan sulit mencapai cita-citanya.
Brahma Suku
bulunya berwarna kemerah-merahan, sering mengundang penyakit.
Brahma Kukup
bulunya berwarna keputih-putihan dari kepala sampai ekornya, bisa mendatangkan sial bagi pemiliknya.
Brahma Labuh Geni
bulunya berwarna kemerah-merahan tidak merata, akan mendatangkan halangan dan jauh dari rezeki.
Buntel Mayit
masing-masing sayapnya ada bulunya putih, akan mendatangkan mala petaka.
Lembu Rawan
bulunya " brumbung " tidak tumbuh dengan baik, bisa mendatangkan penyakit / pemiliknya selalu dalam kesulitan dan jauh dari rezeki.
Kelabang Kapipit
pada sayap bagian dalam bila direntangkan terdapat bulu berwarna putih, bisa mendatangkan sengketa rumah tangga.
referensi :
berbagai sumber|kicaumania.org|www.trah-adikaturonggo.bravehost.com/Katuranggan.html
web hosting surabaya
cpanel web hosting
beli web hosting
daftar domain
membuat web hosting
jakarta web hosting
wordpress hosting indonesia
indo web hosting
web hosting termurah
hosting indonesia gratis
singapore hosting
sewa web hosting
hosting tangguh
buy hosting
vps hosting indonesia
web hosting indonesia terbaik
web hosting indonesia gratis
web hosting terbaik
hosting web
beli domain dan hosting murah
web hosting murah
beli hosting murah
daftar web hosting
shared hosting murah
web hosting murah unlimited
web hosting indonesia
web hosting terbaik indonesia
hosting murah unlimited
review hosting indonesia
70
Rp 2.03 0.47
web hosting terbaik di indonesia
90
Rp 1.96 0.46
hosting terbaik
1600
Rp 1.91 0.42
sewa hosting murah
30
Rp 1.9 0.79
hosting indonesia terbaik
390
Rp 1.89 0.4
paket hosting murah
40
Rp 1.87 0.96
vps hosting murah
30
Rp 1.85 0.97
jasa web hosting
30
Rp 1.78 0.73
hosting terbaik indonesia
880
Rp 1.77 0.44
web hosting murah indonesia
70
Rp 1.77 0.71
best hosting indonesia
90
Rp 1.7 0.62
hosting murah
5400
Rp 1.7 0.93
domain id
1000
Rp 1.69 0.45
hosting cpanel
110
Rp 1.69 0.61
hosting dan domain
210
Rp 1.66 0.64
hosting free
880
Rp 1.66 0.64
top 10 web hosting indonesia
50
Rp 1.64 0.67
bisnis hosting
50
Rp 1.63 0.43
jual domain murah
210
Rp 1.62 0.89
web hosting gratis
2900
Rp 1.62 0.55
beli domain dan hosting
590
Rp 1.6 0.68
domain hosting indonesia
50
Rp 1.6 0.82
beli hosting
390
Rp 1.58 0.72
bisnis web hosting
20
Rp 1.57 0.73
email hosting indonesia
260
Rp 1.56 0.46
membuat server hosting sendiri
70
Rp 1.52 0.16
free hosting and domain
480
Rp 1.51 0.64
harga domain
880
Rp 1.49 0.51
telkom hosting
90
Rp 1.49 0.1
hosting indonesia murah
90
Rp 1.46 0.88
hosting terbaik di indonesia
210
Rp 1.46 0.5
cara hosting web
480
Rp 1.44 0.38
unlimited hosting
140
Rp 1.44 0.92
biznet hosting
140
Rp 1.42 0.22
unlimited hosting indonesia
50
Rp 1.42 0.88
top hosting indonesia
30
Rp 1.41 0.58
hosting yang bagus
50
Rp 1.4 0.48
asian brain hosting
40
Rp 1.39 0.19
domain dan hosting murah
170
Rp 1.39 0.94
domain hosting murah
320
Rp 1.37 0.63
cara beli domain
320
Rp 1.35 0.48
beli domain murah
880
Rp 1.34 0.72
plasa hosting
260
Rp 1.34 0.15
hosting murah indonesia
jagoan hosting surabaya
jual domain
hosting server indonesia
cara pindah hosting
pasarhosting
sewa domain
webhost
cpanel hosting
hosting murah berkualitas
domain dan hosting
harga hosting
membuat server hosting
daftar hosting
harga hosting dan domain
windows hosting indonesia
jasa hosting terbaik
jasa hosting murah
hosting indonesia
domain paling murah
hosting termurah indonesia
pengertian domain dan hosting
hosting gratis terbaik
domain dan hosting gratis
terima kasih atas info burung perkututnya...
ReplyDeletekebetulan saya juga hobi burung ini...
semoga bermanfaat
ReplyDeletetips yg bgs
ReplyDeletebagaimana copy artikel serba-serbi perkutut katuranggan ? tidak bisa diblok
ReplyDeleteMohon informasi kl ada peternak Perkutut Lokal / Katuranggan di wilayah Yogyakarta... suwuw
ReplyDeleteBisa hub. Saya : 08112558080
email : sofhendra@gmail.com
Mohon informasi kl ada peternak Perkutut Lokal / Katuranggan di wilayah Yogyakarta... suwuw
ReplyDeleteBisa hub. Saya : 08112558080
email : sofhendra@gmail.com